Bhagawad Gita 6
Bab ini menguraikan makna Dhyāna Yoga sebagai suatu sistem dalam Yoga. Ini merupakan dialog lanjutan dari Bab V tentang Yoga. Yoga mengajarkan delapan macam disiplin untuk memungkinkan seseorang mencapai tingkat kesucian batin dan kesempurnaan citta. Kedelapan disiplin itu adalah
- Yama,
- Niyama,
- Asana,
- Pranayama,
- Pratyahara,
- Darana,
- Dhyāna, dan
- Samadhi.
Ajaran Dhyāna Yoga atau Dhyāna dalam sistem Yoga inilah yang dijelaskan oleh Krsna kepada Arjuna. Untuk melakukan yoga dan bermeditasi yang baik, semua syarat harus dipenuhi, yaitu dimulai dari sikap asana yang baik menyebabkan orang mudah melakukan konsentrasi pikiran atau Dhyāna.
Walaupun demikian, Arjuna yakin bahwa pikiran itu bersifat seperti binatang liar yang sukar dijinakkan sehingga sangat sulit untuk dapat meninggalkan pikiran dalam mencapai tujuan. Semua ini dijelaskan secara singkat yang pada intinya bagaimana membiasakan putusan yang baik melalui yama dan niyama brata. Krsna juga mengakui kesulitannya dan karena itu alternatifnya adalah mengarah kepada perbuatan kebajikan. Diuraikan pula bahwa manusia akan lahir kembali kedunia sesudah sampai di surga bila sudah selesai masanya penikmatan hasil kebajikan itu.
Hal ini akan berulang sampai berhasil melepaskan diri dari sarang laba-laba karma, yaitu kelak kalau telah mencapai nirvana atau moksa atau brahma nirvana. Menurut Krsna, seorang yogi lebih besar, baik daripada pertapa maupun sarjana dan lebih besar pula artinya daripada pendeta yang melakukan upacara yadnya.

Bhagawad Gita 6
Bhagawad Gita 6.1
श्रीभगवानुवाच
Bhagawad Gita 6.1
अनाश्रितः कर्मफलं कार्यं कर्म करोति यः ।
स संन्यासी च योगी च न निरग्निर्न चाक्रियः ॥६- १॥
śrī-bhagavān uvāca
anāśritaḥ karma-phalaḿ kāryaḿ karma karoti yaḥ
sa sannyāsī ca yogī ca na niragnir na cākriyaḥ
BG 6.1
Krisna berkata:
tanpa ketergantungan (anasritah) pada hasil (karma-phalam) dia (yah) melaksanakan (karoti) kegiatannya (karma) sebagai tugas kewajiban (karyam),
dia (sah) juga (ca) seorang sanyasin (sannyasi) juga (ca) seorang yogi (yogi) bukannya (na) tanpa (nih) api suci (agnih) dan (ca) tanpa (na) tidak melakukan apapun (akriyah).
Bhagawad Gita 6.2
यं संन्यासमिति प्राहुर्योगं तं विद्धि पाण्डव ।
Bhagawad Gita 6.2
न ह्यसंन्यस्तसंकल्पो योगी भवति कश्चन ॥६- २॥
yaḿ sannyāsam iti prāhur yogaḿ taḿ viddhi pāṇḍava
na hy asannyasta-sańkalpo yogī bhavati kaścana
BG 6.2
Apa (yam) yang demikian (iti) mereka sebut (prāhuḥ) sebagai Monastisisme [pelepasan ikatan] (sannyāsam) Anda kenal (viddhi) itu (tam) sebagai Yoga (yogam),
tidak (na) seorang pun (kaścana) menjadi (bhavati) seorang yogi (yogī) tentunya (hi) tanpa meninggalkan (asannyasta) harapannya (sańkalpaḥ) hei Arjuna (pāṇḍava).
Bhagawad Gita 6.3
आरुरुक्षोर्मुनेर्योगं कर्म कारणमुच्यते ।
Bhagawad Gita 6.3
योगारूढस्य तस्यैव शमः कारणमुच्यते ॥६- ३॥
ārurukṣor muner yogaḿ karma kāraṇam ucyate
yogārūḍhasya tasyaiva śamaḥ kāraṇam ucyate
BG 6.3
orang bijak (muneh) yang berkeinginan untuk memulai (aruruksoh) karma yoga (yogam) tindakan (karma) disebut (ucyate) sebagai sarana [caranya] (karanam),
bagi mereka (tasya) yang sudah mencapai (arudhasya) karmayoga (yoga) tentu saja (eva) melepaskan ikatan [meditasi] (samah) dikatakan (ucyate) sebagai caranya (karanam).
Bhagawad Gita 6.4
यदा हि नेन्द्रियार्थेषु न कर्मस्वनुषज्जते ।
Bhagawad Gita 6.4
सर्वसंकल्पसंन्यासी योगारूढस्तदोच्यते ॥६- ४॥
yadā hi nendriyārtheṣu na karmasv anuṣajjate
sarva-sańkalpa-sannyāsī yogārūḍhas tadocyate
BG 6.4
tentunya (hi) ketika (yadā) tidak (na) memiliki keterikatan pada objek (indriya-artheṣu) tanpa (na) terlibat (anuṣajjate) dalam tindakan yang terikat hasil (karmasu),
meninggalkan (sannyasi) semua (sarva) keinginan material (sankalpa) dikatakan (ucyate) mencapai (arudhah) karmayoga (yoga) pada saat itu (tada).
Bhagawad Gita 6.5
उद्धरेदात्मनात्मानं नात्मानमवसादयेत् ।
Bhagawad Gita 6.5
आत्मैव ह्यात्मनो बन्धुरात्मैव रिपुरात्मनः ॥६- ५॥
uddhared ātmanātmānaḿ nātmānam avasādayet
ātmaiva hy ātmano bandhur ātmaiva ripur ātmanaḥ
BG 6.5
dengan kesadaran tentang sang diri (atmana) membangkitkan [menyelamatkan] (uddharet) sang diri yang terikat (atmanam) tidak membiarkan (na) sang dirinya itu (atmanam) tenggelam [dari lautan samsara] (avasadayet),
sang diri (atma) memang (hi) sesungguhnya (eva) sahabat (bandhuh) bagi sang diri yang terikat itu (atmanah) sang diri (atma) tentu juga (eva) musuh (ripuh) dari sang dirinya itu (atmanah).
Bhagawad Gita 6.6
बन्धुरात्मात्मनस्तस्य येनात्मैवात्मना जितः ।
Bhagawad Gita 6.6
अनात्मनस्तु शत्रुत्वे वर्तेतात्मैव शत्रुवत् ॥६- ६॥
bandhur ātmātmanas tasya yenātmaivātmanā jitaḥ
anātmanas tu śatrutve vartetātmaiva śatru-vat
BG 6.6
sang diri (atma) adalah teman (bandhuh) bagi (tasya) sang diri yang terikat (atmanah) tentu (eva) saat dia (yena) telah menundukkan (jitah) sang diri terikat (atmana) oleh sang diri (atma),
tetapi (tu) yang gagal menguasai sang diri terikat (anatmanaḥ) karena kebencian (satrutve) tetap (varteta) sebagai musuh (satru-vat) sang diri sendiri [pikiran] (atma eva)
Bhagawad Gita 6.7
जितात्मनः प्रशान्तस्य परमात्मा समाहितः ।
Bhagawad Gita 6.7
शीतोष्णसुखदुःखेषु तथा मानापमानयोः ॥६- ७॥
jitātmanaḥ praśāntasya paramātmā samāhitaḥ
śītoṣṇa-sukha-duḥkheṣu tathā mānāpamānayoḥ
BG 6.7
dengan menaklukan (jita) indera sang diri [pikiran] (atmanah) mencapai ketenangan [karena mengendalikan pikiran] (prasantasya) menyatu sepenuhnya (samahitah) dengan Tuhan (parama-atma),
dalam keadaan kepanasan (usna) kedinginan (sita) kesedihan (duhkhesu) kebahagiaan (sukha) juga (tatha) dalam kehormatan (mana) penghinaan (apamanayoh).
Bhagawad Gita 6.8
ज्ञानविज्ञानतृप्तात्मा कूटस्थो विजितेन्द्रियः ।
Bhagawad Gita 6.8
युक्त इत्युच्यते योगी समलोष्टाश्मकाञ्चनः ॥६- ८॥
jñāna-vijñāna-tṛptātmā kūṭa-stho vijitendriyaḥ
yukta ity ucyate yogī sama-loṣṭrāśma-kāñcanaḥ
BG 6.8
Dengan pengetahuan (jnana) pengalaman (vijnana) terpuaskan (trpta) dengan sang diri (atma) keadaan spiritual (kutasthah) dengan mengendalikan (vijita) indera (indriyah),
yang mampu penyatuan (yuktah) demikian (iti) disebut (ucyate) Yogi (yogi) gumpalan (lostra) bebatuan (asma) emas (kancanah) pandang sama (sama).
Bhagawad Gita 6.9
सुहृन्मित्रार्युदासीनमध्यस्थद्वेष्यबन्धुषु ।
Bhagawad Gita 6.9
साधुष्वपि च पापेषु समबुद्धिर्विशिष्यते ॥६- ९॥
suhṛn-mitrāry-udāsīna-madhya-stha-dveṣya-bandhuṣu
sādhuṣv api ca pāpeṣu sama-buddhir viśiṣyate
BG 6.9
sahabat (su-hrt) teman (mitra) musuh (ari) orang netral (udasina) penengah (madhya-stha) yang membenci (dvesya) kerabat (bandhusu),
dan (ca) jauh lebih baik (visisyate) berpikiran sama (sama-buddhih) kepada orang suci (sadhusu) sebaik (api) penjahat (papesu).
Bhagawad Gita 6.10
योगी युञ्जीत सततमात्मानं रहसि स्थितः ।
Bhagawad Gita 6.10
एकाकी यतचित्तात्मा निराशीरपरिग्रहः ॥६- १०॥
yogīyuñjītasatatam ātmānaḿ rahasisthitaḥ
ekākīyata-cittātmā nirāśīraparigrahaḥ
BG 6.10
seorang Yogi (yogi) senantiasa (satatam) mengkonsentrasikan pikirannya (yunjita) dpada Sang Diri (atmanam) dalam [keadaan] (sthitah) kesunyian (rahasi),
sendirian (ekaki) mengendalikan diri dan pikirannya (yata-citta-atma) tanpa keingian [terikat hasil] (nirasih) dan tanpa rasa memiliki (aparigrahah).
6.11
शुचौ देशे प्रतिष्ठाप्य स्थिरमासनमात्मनः ।
नात्युच्छ्रितं नातिनीचं चैलाजिनकुशोत्तरम् ॥६- ११॥
śucaudeśepratiṣṭhāpya sthirāmāsanamātmanaḥ
nāty-ucchritaḿ nāti-nīcaḿ cailājina-kuśottaram
Di tempat (dese) yang bersih (sucau) berdiam [duduk] (pratiṣṭhāpya) dengan tegak [kokoh] (sthiram) ditempat duduk (asanam) milik sang Diri (atmanah),
tidak (na) terlalu (ati) tinggi (ucchritam) tidak terlalu (na ati) rendah (nicam) kain lembut dan kulit rusa (caila-ajina), rumput ilalang (kusa) saling melapisi [menutupi] (uttaram).
6.12
तत्रैकाग्रं मनः कृत्वा यतचित्तेन्द्रियक्रियः ।
उपविश्यासने युञ्ज्याद्योगमात्मविशुद्धये ॥६- १२॥
tatraikāgraḿ manaḥ kṛtvā yata-cittendriya-kriyaḥ
upaviśyāsaneyuñjyād yogamātma-viśuddhaye
disitu (tatra) membuat (krtva) pikiran (manah) terfokus (eka-agram) dengan menjaga (kriyah) pikiran (citta) serta organ indera (indriya) terkendali (yata),
duduk (upavisya) ditempatnya (asane) untuk berlatih (yunjyat) yoga (yogam) untuk pemurnian (visuddhaye) sang Diri (atma)
6.13
समं कायशिरोग्रीवं धारयन्नचलं स्थिरः ।
सम्प्रेक्ष्य नासिकाग्रं स्वं दिशश्चानवलोकयन् ॥६- १३॥
samaḿ kāya-śiro-grīvaḿ dhārayannacalaḿ sthiraḥ
samprekṣyanāsikāgraḿ svaḿ diśaścānavalokayan
memegang [menggabungkan] (dharayan) tubuh (kāya) kepala (śiraḥ) leher (grīvam) tegak [lurus] (samam), tak bergerak [diam] (acalam) dan stabil (sthiraḥ),
tanpa menoleh [melihat] (anavalokayan) ke segala arah (disah) dan (ca) memandang (sampreksya) ujung (agram) hidungnya (nasika) sendiri (svam).
6.14
प्रशान्तात्मा विगतभीर्ब्रह्मचारिव्रते स्थितः ।
मनः संयम्य मच्चित्तो युक्त आसीत मत्परः ॥६- १४॥
praśāntātmāvigata-bhīr brahmacāri-vratesthitaḥ
manaḥ saḿyamya mac-citto yuktaāsīta mat-paraḥ
dalam keadaan [situasi] (sthitah) sepenuhnya puas [tenang] (prasanta) pada sang diri (atma) terbebas [tanpa] (vigata) rasa takut (bhih) sumpah untuk (vrate) mengendalikan nafsu seksual
[fase pendidikan - brahmacharya]
(brahmacāri),
menenangkan (samyamya) pikiran (manah) dengan menempatkan Sang Diri dalam pikirannya (mat-cittaḥ) duduk (asita) dalam posisi transendental (yuktah) memegang sang Diri sebagai tujuan tertinggi (mat-parah).
6.15
युञ्जन्नेवं सदात्मानं योगी नियतमानसः ।
शान्तिं निर्वाणपरमां मत्संस्थामधिगच्छति ॥६- १५॥
yuñjannevaḿ sadātmānaḿ yogīniyata-mānasaḥ
śāntiḿ nirvāṇa-paramāḿ mat-saḿsthāmadhigacchati
mengontrol (niyata) pikiran (mānasaḥ) sebagaimana dikatakan diatas (evam) seorang yogi (yogī) selalu [senantiasa] (sada) berkonsentrasi [berlatih] (yunjan) pada sang Diri (ātmanām),
mencapai (adhigacchati) kedamaian (śāntim) di dalam-Ku (mat-saḿsthām) yang berakhir di Nirwana (nirvāṇa-paramam).
makanan
6.16
नात्यश्नतस्तु योगोऽस्ति न चैकान्तमनश्नतः ।
न चाति स्वप्नशीलस्य जाग्रतो नैव चार्जुन ॥६- १६॥
nāty-aśnatas 'tuyogo 'sti nacaikāntamanaśnataḥ
nacāti-svapna-śīlasya jāgratonaivacārjuna
tetapi (tu) Yoga (yogah) bukan untuk (na asti) orang yang makan (asnatah) berlebihan (ati), juga (ca) bukan (na) untuk orang yang menghindari makan [puasa] (anasnatah) sama sekali [terlalu] (ekantam),
tidak (na) dicapai (evā) bagi yang tidur (svapna-silasya) terlalu lama (ati) dan (ca) tidak juga (na ca) terjaga [kurang tidur] (jagratah) oh arjuna (Arjuna)
makanan
6.17
युक्ताहारविहारस्य युक्तचेष्टस्य कर्मसु ।
युक्तस्वप्नावबोधस्य योगो भवति दुःखहा ॥६- १७॥
yuktāhāra-vihārasya yukta-ceṣṭasyakarmasu
yukta-svapnāvabodhasya yogobhavatiduḥkha-hā
orang moderat (cestasya) mengatur (yukta) kesenangan [hobby] (viharasya) dalam makanan (ahara) dengan mengelola (yukta) pelaksanaan kewajiban (karmasu),
yoga ini (yogah) mengurangi kesedihan (duhkha-ha), mimpi [tidur] (svapna) dan terjaga (avabodhasya) menjadi (bhavati) teratur (yukta)
6.18
यदा विनियतं चित्तमात्मन्येवावतिष्ठते ।
निःस्पृहः सर्वकामेभ्यो युक्त इत्युच्यते तदा ॥६- १८॥
yadāviniyataḿ cittam ātmanyevāvatiṣṭhate
nispṛhaḥ sarva-kāmebhyo yuktaityucyatetadā
ketika (yada) pikiran (cittam) penuh disiplin [terkontrol] (viniyatam) tetap tinggal (avatisthate) pastinya (eva) dalam sang Diri (atmani),
pada saat itu (tada) terbebas dari keinginan (nisprhah) segala (sarva) obyek kepuasan indera [nafsu] (kamebhyah) demikian (iti) dikatakan (ucyate) sebagai kesempurnaan yoga (yuktah).
6.19
यथा दीपो निवातस्थो नेङ्गते सोपमा स्मृता ।
योगिनो यतचित्तस्य युञ्जतो योगमात्मनः ॥६- १९॥
yathādīponivāta-stho neńgatesopamāsmṛtā
yoginoyata-cittasya yuñjatoyogamātmanaḥ
sebagaimana (yatha) pelita [lampu] (dipaḥ) terletak di suatu tempat tanpa tiupan angin (nivata-sthah) tidak (na) berkedip [bergoyang] (ingate) begitulah perumpamaan (upama) itu (sa) dikatakan (smrta),
seorang yogi (yoginah) yang mengendalikan pikiran (yata-cittasya) senantiasa berlatih (yunjatah) bersatu (yogam) dengan Sang Diri (atmanah)
6.20
यत्रोपरमते चित्तं निरुद्धं योगसेवया ।
यत्र चैवात्मनात्मानं पश्यन्नात्मनि तुष्यति ॥६- २०॥
yatroparamatecittaḿ niruddhaḿ yoga-sevayā
yatra caivātmanātmānaḿ paśyannātmanituṣyati
ketika (yatra) pikiran (cittam) dibatasi [ditekan] (niruddham) dan berhenti [transen] (uparamate) dengan melaksanakan yoga (yoga-sevaya),
dan (ca) pada saat (yatra) melihat [sadar akan] (pasyan) Diri-Nya (atmanam) oleh Diri-Nya (atmana) pastinya (eva) bahagia (tusyati) di dalam sang Diri (atmani).
6.21
सुखमात्यन्तिकं यत्तद् बुद्धिग्राह्यमतीन्द्रियम् ।
वेत्ति यत्र न चैवायं स्थितश्चलति तत्त्वतः ॥६- २१॥
sukhamātyantikaḿ yat tad buddhi-grāhyamatīndriyam
vetti yatra nacaivāyaḿ sthitaścalatitattvataḥ
kebahagiaan (sukham) yang (yat) tak terbatas (atyantikam) itu (tat) dapat dicapai (grahyam) dengan intelektual (buddhi) yang melampaui hal duniawi (atindriyam),
ketika (yātrā) mengetahui (vetti) dan (ca) berdiri [mencapai] (sthitāḥ) yang ini (ayam) pastinya (evā) tidak (na) menyimpang [bergerak] (calati) dari kebenaran (tattvataḥ).
6.22
यं लब्ध्वा चापरं लाभं मन्यते नाधिकं ततः ।
यस्मिन्स्थितो न दुःखेन गुरुणापि विचाल्यते ॥६- २२॥
yaḿ labdhvācāparaḿ lābhaḿ manyatenādhikaḿ tataḥ
yasminsthitonaduḥkhena guruṇāpivicālyate
setelah mencapai (labdhva) hal itu (yam) tidak (na) lagi (ca) memikirkan (manyate) keuntungan (labham) lainnya (aparam) yang melampaui (adhikam) dari itu (tatah),
merasa mantap (sthitah) dalam keadaan tersebut (yasmin) tidak (na) tergoyahkan (vicalyate) oleh kesengsaraan (duhkhena) meski sangat sulit (gurunapi).
6.23
तं विद्याद्दुःखसंयोगवियोगं योगसंज्ञितम् ।
स निश्चयेन योक्तव्यो योगोऽनिर्विण्णचेतसा ॥६- २३॥
taḿ vidyādduḥkha-saḿyoga-viyogaḿ yoga-saḿjñitam
saniścayenayoktavyo yogo 'nirviṇṇa-cetasā
ketahui (vidyat) hal itu (tam) penghilang (viyogam) hubungan [pemersatu] (samyoga) dari kesengsaraan (duhkha) dikenal [dijelaskan] sebagai (samjnitam) yoga (yoga).
sistem yoga (yogaḥ) itu (saḥ) harus dipraktekan (yoktavyaḥ) dengan tekad (niścayena) pikiran (cetasā) tanpa lelah (anirviṇṇa).
6.24
संकल्पप्रभवान्कामांस्त्यक्त्वा सर्वानशेषतः ।
मनसैवेन्द्रियग्रामं विनियम्य समन्ततः ॥६- २४॥
sańkalpa-prabhavānkāmāḿs tyaktvāsarvānaśeṣataḥ
manasāivendriya-grāmaḿ viniyamyasamantataḥ
Meninggalkan (tyaktva) sepenuh hati (asesatah) semua (sarvan) keinginan (kaman) yang lahir dari (prabhavan) angan-angan [kemampuan mental] (sankalpa),
membatasi [mengatur] (viniyamya) organ indera (indriya-gramam) dari semua sisi (samantatah) melalui (eva) pikiran (manasa).
6.25
शनैः शनैरुपरमेद्बुद्ध्या धृतिगृहीतया ।
आत्मसंस्थं मनः कृत्वा न किंचिदपि चिन्तयेत् ॥६- २५॥
śanaiḥ śanairuparamed buddhyādhṛti-gṛhītayā
ātma-saḿsthaḿ manaḥ kṛtvā nakiñcidapicintayet
menarik diri [berhenti/puasa] (uparamet) secara bertahap [langkah demi langkah] (sanaih-sanaih) dengan kecerdasan (buddhya) dan keyakinan yang kuat (dhrti-grhitaya),
membuat (krtva) pikiran (manah) transen di dalam [menyatu] (samstham) sang Diri (atma) tidak (na) memikirkan [merenungkan] (cintayet) sesuatu hal lainnya (kincit api).
6.26
यतो यतो निश्चरति मनश्चञ्चलमस्थिरम् ।
ततस्ततो नियम्यैतदात्मन्येव वशं नयेत् ॥६- २६॥
yatoyatoniścalati manaścañcalamasthirām
tatas tatoniyamyaitad ātmanyevavaśaḿ nayet
pikiran (manah) yang goyah (niscalati) gelisah (asthiram) mengembara (cancalam) kemanapun (yatah) dimanapun (yatah),
dadi sana-sini (tataḥ tataḥ) mengaturnya (niyamya) membawa (nayet) ini [pikiran] (etat) dibawah kendali (vasam) sang Diri (atmani
6.27
प्रशान्तमनसं ह्येनं योगिनं सुखमुत्तमम् ।
उपैति शान्तरजसं ब्रह्मभूतमकल्मषम् ॥६- २७॥
praśānta-manasāḿ hyenaḿ yoginaḿ sukhamuttamam
upaitiśānta-rājāsaḿ brahma-bhūtamakalmaṣam
kebahagiaan (sukham) tertinggi (uttamam) ini (enam) hanya (hi) datang kepada [dicapai oleh] (upaiti) praktisi yoga (yoginam) yang pemikirannya (manasām) yang tenang [damai] (prasanta),
gairah nafsu (rājasam) yang ditenangkan (santa) terlepas dari dosa (akalmasam) bersatu dengan Brahman (brahma-bhutam)
6.28
युञ्जन्नेवं सदात्मानं योगी विगतकल्मषः ।
सुखेन ब्रह्मसंस्पर्शमत्यन्तं सुखमश्नुते ॥६- २८॥
yuñjannevaḿ sadātmānaḿ yogīvigata-kalmaṣaḥ
sukhenabrahma-saḿsparśam atyantaḿ sukhamaśnute
praktisi yoga (yogi) tanpa (vigata) noda (kalmasah) sedemikian rupa (evam) selalu (sada) berkonsentrasi (yunjan) pada sang Diri (atmanam),
dengan mudah (sukhena) merasakan [mencapai] (asnute) kebahagiaan [rahmat] (sukham) tanpa batas (atyantam) lewat hubungan [sentuhan] (saḿsparśam) dengan Brahman (brahma)
6.29
सर्वभूतस्थमात्मानं सर्वभूतानि चात्मनि ।
ईक्षते योगयुक्तात्मा सर्वत्र समदर्शनः ॥६- २९॥
sarva-bhūta-sthamātmānaḿ sarva-bhūtānicātmani
īkṣate yoga-yuktātmā sarvatrasama-darśanaḥ
sang Diri (atmanam) bersemayam [ada] (stham) disemua (sarva) mahkluk [ciptaan] (bhuta) semua (sarva) mahkluk (bhutani) juga (ca) dalam sang diri (atmani)
dengan penyatuan (yukta) sang diri (atma) lewat yoga (yoga) cara pandangnya (darsanah) sama (sama) dalam melihat (iksate) kesemuaya (sarvatra).
6.30
यो मां पश्यति सर्वत्र सर्वं च मयि पश्यति ।
तस्याहं न प्रणश्यामि स च मे न प्रणश्यति ॥६- ३०॥
yomāḿ paśyatisarvatra sarvaḿ ca mayipaśyati
tasyāhaḿ napraṇaśyāmi sa ca me napraṇaśyati
dia (yah) yang melihat (pasyati) Ku [sang diri] (mam) dalam segala hal (sarvatra) dan (ca) melihat (pasyati) segala sesuatu (sarvam) dalam-Ku [sang diri] (mayi),
baginya (tasya) Aku (aham) tidak (na) hilang (praṇasyami) dan (ca) dia (sah) tidak (na) hilang (pranasyati) bagiku (me).
6.31
सर्वभूतस्थितं यो मां भजत्येकत्वमास्थितः ।
सर्वथा वर्तमानोऽपि स योगी मयि वर्तते ॥६- ३१॥
sarva-bhūta-sthitaḿ yomāḿ bhajatyekatvāmāsthitaḥ
sarvathāvartamāno 'pi sayogīmayivartate
dia (yah) yang mapan (asthitaḥ) dalam kesatuan (ekatvam) menyembah (bhajati) ku (mam) yang tinggal (sthitam) di semua (sarva) mahkluk [ciptaan] (bhuta),
meskipun (api) praktisi yoga (yogī) dalam berbagai kondisi [keadaan] (sarvathā) dia (saḥ) tetap (vartate) hadir [terletak] (varta-mānaḥ) didalamku (mayi)
6.32
आत्मौपम्येन सर्वत्र समं पश्यति योऽर्जुन ।
सुखं वा यदि वा दुःखं स योगी परमो मतः ॥६- ३२॥
ātmaupamyenasarvatra samaḿ paśyatiyo 'rjuna
sukhaḿ vāyadivāduḥkhaḿ sayogī paramo mataḥ
wahai Arjuna (Arjuna) dia [sang yogi] (yah) yang melihat (pasyati) kesemuanya (sarvatra) dengan cara yang sama (samam) seperti halnya [dibandingkan dengan] (aupamyena) Sang Diri (atma),
atau (va) kebahagiaan (sukham) atau (va) kalaupun (yadi) kesedihan (duhkham) praktisi yoga (yogi) itu [dia] (sah) dianggap (matah) sempurna (paramah).
6.33
अर्जुन उवाच
योऽयं योगस्त्वया प्रोक्तः साम्येन मधुसूदन ।
एतस्याहं न पश्यामि चञ्चलत्वात्स्थितिं स्थिराम् ॥६- ३३॥
Arjuna uvāca
yo 'yaḿ yogastvayāproktāḥ sāmyenamadhusūdana
etasyāhaḿ napaśyāmi cañcalatvātsthitiḿ sthirām
Arjuna berkata (Arjunah uvaca);
wahai krishna (Madhusudana) yoga (yogaḥ) anda (tvayā) sampaikan (proktāḥ) ini (ayam) terkesan sama (samyena),
saya (aham) tidak (na) melihat (pasyami) nya [dari ini] (etasya) dalam kondisi (sthitim) stabil (sthiram) karena kegelisahan (cancalatvat).
6.34
चञ्चलं हि मनः कृष्ण प्रमाथि बलवद्दृढम् ।
तस्याहं निग्रहं मन्ये वायोरिव सुदुष्करम् ॥६- ३४॥
cañcalaḿ hi manaḥ kṛṣṇa pramāthibalavaddṛḍham
tasyāhaḿ nigrahaḿ manye vāyorivasu-duṣkaram
sebab (hi) pikiran (manaḥ) goyah (cancalam) liar [gelisah] (pramathi) kuat (bala-vat) dan keras kepala (drdham) oh krishna (krsna),
saya (aham) pikir (manye) pengendalian (nigraham) nya (tasya) sulit (su-duskaram) seperti [mengendalikan] (iva) angin (vayoh).
6.35
श्रीभगवानुवाच
असंशयं महाबाहो मनो दुर्निग्रहं चलम् ।
अभ्यासेन तु कौन्तेय वैराग्येण च गृह्यते ॥६- ३५॥
śrī-bhagavānuvāca
asaḿśayaḿ mahā-bāho mano durnigrahaḿ calam
abhyāsenatukaunteya vairāgyeṇa ca gṛhyate
Sri Krishna berkata (sri-bhagavanuvaca):
hai arjuna (mahā-bāho) tanpa diragukan lagi (asaḿśayam) pikiran (manaḥ) sulit dikendalikan (durnigraham) dan goyah [gelisah] (calam),
tapi (tu) dapat dikontrol (gṛhyate) dengan latihan (abhyāsena) dan (ca) dengan ketidakterikatan [menjauhi godaan] (vairāgyeṇa), hai Arjuna (kaunteya).
6.36
असंयतात्मना योगो दुष्प्राप इति मे मतिः ।
वश्यात्मना तु यतता शक्योऽवाप्तुमुपायतः ॥६- ३६॥
asaḿyatātmanāyogo duṣprāpaiti me matiḥ
vaśyātmanātuyatatā śakyo 'vāptumupāyataḥ
tanpa pengendalian (asaḿyata) proses penyatuan (yogaḥ) pada sang Diri (ātmanā) sulit didapatkan (duṣprāpaḥ), demikian (iti) pendapat (matiḥ) ku (me),
tapi (tu) dengan pengendalian (vasya) sambil berusaha (yatata) melalui sarana [cara yang cocok] (upayatah) bisa jadi [praktis] (sakyah) mencapai (avaptum) sang diri (atmana).
6.37
अर्जुन उवाच
अयतिः श्रद्धयोपेतो योगाच्चलितमानसः ।
अप्राप्य योगसंसिद्धिं कां गतिं कृष्ण गच्छति ॥६- ३७॥
Arjuna uvāca
ayatiḥ śraddhayopeto yogāccalita-mānasaḥ
aprāpyayoga-saḿsiddhiḿ kāḿ gatiḿ kṛṣṇagacchati
Arjuna berkata (Arjunaḥ uvāca);
orang yang gagal penyatuan (ayatiḥ) dalam yoga (yogāt) pikirannya (mānasaḥ) disertai [memiliki] (upetaḥ) dengan keyakinan [iman] (śraddhayā) berbeda [menyimpang] (calita),
belum mencapai (aprāpya) kesempurnaan dalam yoga (yoga-saḿsiddhim), wahai krishna (kṛṣṇa) kemajuan [tujuan] (gatim) apa (kam) yang dicapainya (gacchati)?
6.38
कच्चिन्नोभयविभ्रष्टश्छिन्नाभ्रमिव नश्यति ।
अप्रतिष्ठो महाबाहो विमूढो ब्रह्मणः पथि ॥६- ३८॥
kaccinnobhaya-vibhraṣṭaś chinnābhramivanaśyati
apratiṣṭhomahā-bāho vimūḍhobrahmaṇaḥ pathi
ibarat (iva) awan (abhram) yang terbelah (chinna), jatuh [menyimpang] (vibhrastah) dari keduanya (ubhaya) apakah (kaccit) tidak (na) hancur (nasyati)?
tidak tegar [tanpa kedudukan] (apratisthah) dibingungkan [kacau] (vimudhah) oleh jalan menuju (pathi) brahman (brahmanah) oh krishna (maha-baho).
6.39
एतन्मे संशयं कृष्ण छेत्तुमर्हस्यशेषतः ।
त्वदन्यः संशयस्यास्य छेत्ता न ह्युपपद्यते ॥६- ३९॥
etan me saḿśayaḿ kṛṣṇa chettumarhasyaśeṣataḥ
tvad-anyaḥ saḿśayasyāsya chettānahyupapadyate
oh krishna (krsna) anda harus (arhasi) menghilangkan (chettum) keraguan (samsayam) ku (me) ini (etat) sepenuhnya (asesatah),
tentunya (hi) tiada (na) selain [yang lain] (anyaḥ) dirimu(tvat) yang dapat ditemui (upapadyate) untuk menghilangkan (chettā) keraguan (saḿśayasya) ini (asya).
6.40
श्रीभगवानुवाच
पार्थ नैवेह नामुत्र विनाशस्तस्य विद्यते ।
न हि कल्याणकृत्कश्चिद्दुर्गतिं तात गच्छति ॥६- ४०॥
śrī-bhagavānuvāca
pārthanaivehanāmutra vināśastasyavidyāte
na hi kalyāṇa-kṛtkaścid durgatiḿ tātagacchati
Sri Krishna berkata (Śrī-bhagavān uvāca):
wahai Arjuna (pārtha) tidak pernah (na eva) ada (vidyate) dunia ini (iha) tidak (na) dunia lain (amutra) kehancuran (vinasah) baginya (tasya),
tentunya (hi) tidak (na) untuk siapapun (kaścit) yang berbuat baik (kalyāṇa-kṛt) berjalan [pergi] (gacchati) ke penderitaan [kemalangan] (durgatim) oh kawanku (tāta).
6.41
प्राप्य पुण्यकृतां लोकानुषित्वा शाश्वतीः समाः ।
शुचीनां श्रीमतां गेहे योगभ्रष्टोऽभिजायते ॥६- ४१॥
prāpyapuṇya-kṛtāḿ lokān uṣitvāśāśvatīḥ samaḥ
śucīnāḿ śrīmatāḿ gehe yoga-bhraṣṭo 'bhijāyate
setelah mencapai (prapya) tempat (lokan) orang saleh [bajik] (punya-krtam) dan setelah tinggal [diam] disana (usitva) bertahun-tahun (sasvatih samah),
yang telah jatuh [tidak sukses] (bhrastah) dalam jalan penyatuan (yoga) dilahirkan (abhijayate) dirumah (gehe) orang saleh (sucinam) yang makmur (sri-matam)
6.42
अथवा योगिनामेव कुले भवति धीमताम् ।
एतद्धि दुर्लभतरं लोके जन्म यदीदृशम् ॥६- ४२॥
athavāyogināmeva kulebhavatidhīmatām
etaddhidurlabhataraḿ lokejanma yad īdṛśam
atau [lainnya] (athava) terlahir (bhavati) dalam keluarga (kule) rohaniawan (yoginam) bijaksana (dhi-matam) tentunya (eva),
itu (yat) kelahiran (janma) seperti itu (idrsam) pasti (hi) sangat jarang [langka] (durlabha-taram) di dunia (loke) ini (etat).
6.43
तत्र तं बुद्धिसंयोगं लभते पौर्वदेहिकम् ।
यतते च ततो भूयः संसिद्धौ कुरुनन्दन ॥६- ४३॥
tatra taḿ buddhi-saḿyogaḿ labhatepaurva-dehikam
yatate ca tatobhūyaḥ saḿsiddhau kuru-nandana
setelah (tatra) memperoleh kembali (labhate) hubungan [penyatuan] (samyogam) kesadaran (buddhi) itu (tam) dari kesadaran tubuh [kelahiran] (dehikam) sebelumnya (paurva),
usaha keras [berusaha] (yatate) dan (ca) lagi [lebih lanjut] (bhuyah) untuk kesempurnaan (samsiddhau) sesudah itu (tatah) wahai Arjuna (kuru-nandana)
6.44
पूर्वाभ्यासेन तेनैव ह्रियते ह्यवशोऽपि सः ।
जिज्ञासुरपि योगस्य शब्दब्रह्मातिवर्तते ॥६- ४४॥
pūrvābhyāsenatenaiva hriyatehyavaśo 'pi saḥ
jijñāsurapiyogasya śabda-brahmātivartate
tentu (hi) berdasarkan (tena eva) praktek (abhyasena) sebelumnya (purva) dia (sah) tertarik [ditarik] (hriyate) dengan sendirinya (avasah) juga (api),
menjadi pencari [ingin tau] (jijnasuh api) pengetahuan penyatuan (yogasya) melampaui [transen] (ativartate) prinsip ritual veda (sabda-brahma)
6.45
प्रयत्नाद्यतमानस्तु योगी संशुद्धकिल्बिषः ।
अनेकजन्मसंसिद्धस्ततो याति परां गतिम् ॥६- ४५॥
prayatnādyatamānastu yogīsaḿśuddha-kilbiṣaḥ
aneka-janma-saḿsiddhas tatoyātiparāḿ gatim
tapi (tu) praktisi yoga (yogi) yang berusaha (yatamanah) dengan latihan tekun (prayatnat) untuk memurnikan (samsuddha) semua dosanya (kilbisah),
setelah banyak (aneka) kelahiran (janma) sempurna (samsiddhah), sesudah itu (tatah) mencapai (yati) tujuan (gatim) tertinggi (param).
Bhagawad Gita 6.46
तपस्विभ्योऽधिको योगी ज्ञानिभ्योऽपि मतोऽधिकः ।
Bhagawad Gita 6.46
कर्मिभ्यश्चाधिको योगी तस्माद्योगी भवार्जुन ॥६- ४६॥
tapasvibhyo 'dhikoyogī jñānibhyo 'pi mato 'dhikaḥ
karmibhyaścādhikoyogī tasmādyogībhavārjuna
BG 6.46
Praktisi yoga (yogi) dianggap (matah) lebih mulia (adhikah) dari pertapa (tapasvibhyah) bahkan (api) lebih mulia (adhikah) dari para Sarjana (jnanibhyah),
praktisi yoga (yogi) lebih mulia (adhikah) dari orang yang bekerja demi hasil (karmibhyah) dan (ca) oleh karena itu (tasmat) wahai Arjuna (Arjuna) jadilah (bhava) seorang praktisi yoga (yogi).
Bhagawad Gita 6.47
योगिनामपि सर्वेषां मद्गतेनान्तरात्मना ।
Bhagawad Gita 6.47
श्रद्धावान् भजते यो मां स मे युक्ततमो मतः ॥६- ४७॥
yogināmapisarveṣāḿ mad-gatenāntar-ātmanā
śraddhāvānbhajateyomāḿ sa me yuktatamomataḥ
BG 6.47
bahkan (api) diantara semua (sarveṣām) praktisi yoga (yoginām) yang pikiran dan dalam hatinya (antaḥ) berstana sang diri (ātmanā) tinggal didalamku (mat-gatena),
mereka (yaḥ) dengan pemujaan (bhajate) penuh keyakinan (śraddhā-vān) padaku (mām) dia (saḥ) ku (me) anggap (mataḥ) yogi terbaik (yukta-tamaḥ)