Don Piduh
Don (daun) Piduh atau yang lebih dikenal dengan nama "Daun Pegagan" merupakan jenis tumbuhan rambat yang mudah ditemukan di Nusantara ini. Piduh / Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah "daun kaki kuda" dan "antanan".
Klasifikasi Ilmiah Don Piduh / Pegagan
|
|||
Kingdom | : | Plantae | ![]() |
(tidak termasuk) | : | Angiospermae | |
(tidak termasuk) | : | Eudikotil | |
(tidak termasuk) | : | Asterids | |
Ordo | : | Apiales | |
Famili | : | Mackinlayaceae | |
Genus | : | Centella | |
Spesies | : | C. asiatica | |
Nama binomial | : | Centella asiatica (L.) Urban |
daun pegagan menunjukkan tiap 100 gram mengandung:
- 34 kalori;
- 89,3 g air;
- 1,6 g protein;
- 0,6 g lemak;
- 6,9 g karbohidrat;
- 2,O g serat;
- 1,6 g abu;
- 170 mg kalsium;
- 30 mg fosfor;
- 3,l mg besi;
- 414 mg kalium;
- 6580 ug beta-karoten;
- 0,15 mg tiamina;
- 0,14 m5 ribofavina;
- 1,2 mg niasina dan
- 4 mg asam askorbat.
- Peugaga (Aceh),
- jalukap (Banjar),
- daun kaki kuda (Melayu),
- ampagaga (batak),
- antanan, dulang sontak(sunda),
- gagan-gagan, rendeng, cowek-cowekan, pane gowang (jawa),
- piduh (bali),
- bebele (lombok),
- sandanan (irian)
- broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon),
- pagaga (Makassar),
- daun tungke (Bugis)
- buabok (Inggris),
- paardevoet (Belanda),
- gotu kola (Sinhala),
- vallarei (Tamil),
- ji xue cao (Hanzi),
- Pigago (Minang)
- daun tapak kudo (solok)
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah.
Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.
- Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek).
- Pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.
Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki Tujuh golongan kimia yaitu alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid, steroid dan glikosida (Bermawie, 2016). Selain kandungan diatas, pegangan juga dikatakan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Adanya kandungan kalium yang relatif tinggi memberikan kemungkinan efek diuretik. Menurut Pramono (1992), Tiga golongan kandungan kimia telah terdeteksi dalam ekstrak herba pegagan yaitu triterpen (kemungkinan besar asiatikosida dan polifenol), yang berupa flavonoida dan fenol, yang mungkin merupakan penyusun tanin. Ketiga kandungan kimia tersebut dapat memberikan kemungkinan sebagai kandungan aktif herba pegagan yang berefek hipotensif.
Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.
Budidaya don piduh
untuk budidaya don piduh, diusahakan tumbuhan ini mendapatkan sinar matahari secara angsung, hindari adanya naungan yang berlebihan, karena dengan adanya naungan akan berpengaruh pada meningkatkan panjang tangkai daun, tetapi menurunkan jumlah daun, jumlah anakan, lebar daun, dan bobot panen serta kandungan kimiawinya (Kurniawati dkk, 2005). Namun, tumbuhan ini tetap memerlukan naungan yang cukup karena tanaman ini tidak akan kuat pada kondisi panas dan kering. Tanaman ini membutuhkan kelembaban dan kesuburan tanah yang cukup untuk memperoleh daun yang berkualitas (Januati dan Herry, 1992).
Selain naungan, Jenis tanah dan tempat tumbuh sangat berpengaruh terutama pada kuantitas kandungan kimia (termasuk kadar asiatikosida) yang terdapat dalam suatu tanaman piduh/pegagan ini (Parmono dan Ajiastuti, 2004). untuk budidaya jangka panjang, daya multiplikasi tunas optimum terjadi pada tahun ketiga dan penggunakan plantlet mampu beregenerasi dengan baik (Kristina dan Surachman, 2008)
Ramuan Tradisional dengan bahan dasar don piduh/pegagan
Penyebab
- Infeksi virus atau infeksi–infeksi lainnnya.
- Penyebarannya dapat melalui udara atau kontak dengan objek yang terkontaminasi virus penyebab demam.
Perawatan
- Kompres dengan air dingin (es) pada dahi dan ketiak sampai panas turun.
- Sebaiknya, penderita banyak istirahat serta banyak minum air dan sari buah.
- Mandi dengan air hangat.
- Jika panas tidak juga turun atau lebih dari 40'C, segera periksa ke dokter.
Pengobatan herbal
- 30 g pegagan segar (15 g kering)
- 30 g daun kaca piring
Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu saring. Minum 150 cc 2 kali sehari.
Tanda dan Gejala
Intertrigo ini paling sering terlihat di daerah lipatan kulit. Pada orang yang mengalami obesitas, kulit saya menjadi meradang di lipatan leher, pada kulit di belakang lutut atau di depan siku, di lipatan paha dan pangkal paha, atau, lebih jarang terjadi, di bawah lipatan payudara atau perut. Kemerahan dan istirahat di kulit (erosi) yang berlawanan permukaan kulit dapat dicatat. Daerah mungkin cairan atau sakit atau gatal.
Resep Herbal:
- Daun Sirih 10 Lembar
- Daun Pegagan 10 Lembar
- Minyak Goreng dicampur dengan Belerang secukupnya.
Diberi 1 sendok teh alkohol. Oleskan setiap sehabis mandi.
Resep Herbal:
- 25 kuntum bunga belimbing wuluh
- 1 jari rimpang temu-giring
- 1 jari kulit kayu manis
- 1 jari rimpang kencur
- 2 butir bawang merah
- 1/4 genggam pegagan
- 1/4 genggam daun saga
- 1/4 genggam daun unggu
- 1/4 genggam daun sendok
semua bahan dicuci dipotong-potong seperlu direbus dgn 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring diminum dgn madu seperlunya. Sehari 3 kali 3/4 gelas.
Resep Herbal I
- Daun wungu dan pegagan (Centella asiatica) segar masing-masing 1 gengam,
- 3 tanaman tempuh wiyang (Emilia sonchifolia), seutuhnya,
- bawang merah dan adas (Foeniculum vulgare) masing-masing 3 butir,
- pulasari (Alyxia reinwardtii) dan
- rimpang kunyit masing-masing 1/2 jari,
semua bahan dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari.
Resep Herbal II
- daun saga 1 genggam,
- pegagan 1 genggam,
- daun patikan China (serbuk) 1 sendok teh,
- akar kelembak (serbuk) ½ sendok teh,
- rimpang temulawak 7 keping, dan
- air 1 gelas.
Semua bahan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih lalu disaring kemudian tambahkan madu 1 sendok makan, setelah hangat diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
Resep Herbal III
Ambil segenggam daun pegagan yang segar, lalu rebus dengan tiga gelas air dalam api kecil. Setelah airnya tinggal setengah gelas, dinginkan lalu disaring. Minum dua kali sehari.
- 5 gram daun alpukat segar,
- 5 gram Akar temu kelinci,
- 6 gram rimpang kunyit segar,
- daun pegagan segar sebanak 6 gram,
- Air 115 ml.
Rebus hingga mendidih lalu dinginkan. Minum air rebusan sehari sekali satu gelas
Jika Anda bermasalah dengan bau mulut, Anda bisa mengunyah beberapa kapulaga. Kapulaga digunakan sebagai penyegar mulut dan membantu menghilangkan bau mulut.
- Buah Kapulaga 10 butir
- Daun Pegagan 1 genggam
- Air secukupnya
Cara pemakaian:
Dipipis.Diminum 1 x sehari, pagi hari 1/4 cangkir. Diulang selama 7 hari. Untuk perawatan diminum 3 x seminggu. Usahakan buang air besar secara teratur, dan gosok gigi setelah makan.
- adas ¾ endok teh,
- ketumbar ¾ sendok teh,
- daun iler ¼ genggam,
- daun saga ¼ genggam,
- sisik naga ¼ genggam,
- daun sembung ¼ genggam,
- pegagan ¼ genggam,
- daun kentut 1/6 genggam,
- pulosari ¾ jari,
- rimpang lempuyang wangi ½ jari,
- rimpang kunyit ½ jari,
- kayu manis ¾ jari,
- gula merah 3 jari,
dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup ¾ gelas.
Resep herbal:
- cakar ayam
- daun sendok (Plantago mayor),
- sambiloto (Andrographis paniculata), dan
- pegagan (Centella asiatica).
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus. minum selagi hangat.
Cakar ayam berperan sebagai peluruh dahak alias espektoran, sambiloto sebagai antivirus, dan pegagan untuk merevitalisasi sel.
Siapkan daun pegagan secukupnya, cuci hingga bersih, lalu buatlah minuman jus dengan ditambah madu agar terasa lebih enak. Jus ini sangat membantu dalam proses peremajaan kulit, sehingga bekas cacar pun bisa segera menghilang. Daun pegagan digunakan untuk pengobatan cacar dari dalam, namun juga sangat bermanfaat untuk menghilangkan bekas cacar. Daun pegagan ini biasanya tumbuh liar dan cukup mudah didapatkan.
Bahan:
- 2 jari rimpang kunyit putih/temu mangga (Curcuma mangga Val.& V. Zyp.)
- 1 jari temu giring (Curcuma heyneana Val.)
- 1 jari rimpang temulawak (Curcuma xanthorizza Roxb.)
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica L.)
- ½ genggam daun lenglengan (Leucas lavandulifolia Smith/Leucas zeylanica)
Khasiat:
Daun pegagan dan temulawak yang berkhasiat menambah nafsu makan sehingga gizi dapat terjamin dan berdampak menyuburkan kandungan. Temu giring dan temulawak bersifat anti radang.
Cara membuat:
Kupas kunyit putih, temu giring, dan temulawak. Lalu cuci bersih semua bahan. Tumbuk semua bahan hingga halus sambil diberi 1gelas air matang, tapi jangan sekaligus. Setelah halus, peras dan saring. Tambahkan gula aren dan sedikit air asam. Ramuan ini jangan diminum setiap hari, tapi 2 hari sekali sampai tidak mengeluarkan darah lagi.
Bahan:
- 2 jari rimpang kunyit putih/temu mangga (Curcuma mangga Val. & V. Zyp.)
- 1 jari temu giring (Curcuma heyneana Val)
- 1 jari rimpang temulawak (Curcuma xanthorizza Roxb.)
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica L.)
- ½ genggam daun lenglengan (Leucas lavandulifolia Smith / Leucas zeylanica)
Khasiat:
Daun pegagan dan daun temulawak yang berkhasiat menambah nafsu makan sehingga gizi dapat terjamin dan berdampak menyuburkan kandungan. Temulawak dan temu giring bersifat antiradang.
Cara membuat:
Kupas kunyit putih, temu giring, dan temulawak. Lalu cuci bersih semua bahan. Tumbuk semua bahan hingga halus sambil diberi 1 gelas air matang, tapi jangan sekaligus. Setelah halus, peras dan saring. Saat akan diminum, beri sedikit madu / gula aren dan perasan air jeruk nipis. Minum ramuan ini 1x sehari. Ramuan ini jangan diminum setiap hari, cukup seminggu 2x.
Bahan:
- 1 rimpang temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
- 4 jari rimpang kuncit (Curcuma domestica Val.)
- 7 biji kemukus (Piper cubeba L.)
- 10 helai daun pegagan (Centella asiatica L.)
- seujung sendok teh adas (Foenniculum vulgare Mill.)
- seujung sendok teh mungsi (Carum copticum Benth.).
Khasiat:
temu lawak, kunyit, daun pegagan, dan mungsi berkhasiat mematikan kuman-kuman, selain itu temu lawak dan pegagan berkhasiat menambah nafsu makan sehingga mempercepat pemulihan tubuh.
Cara membuat:
Kupas semua bahan lalu cuci bersih. Semua bahan ditumbuk hingga halus. Lalu, rebus bahan-bahan ini dengan 1 gelas air sambil diberi sedikit gula aren dan asam jawa. Setelah mendidih saring. Minum ini 1 x sehari. Jamu ini diminum setelah 2 minggu bersalin
Bahan:
- 7 helai daun adem ati (Lisea chinensie Lamk.)
- 3 rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.)
- 1 rimpang temulawak sebesar telur ayam (Curcuma xanthorizza Roxb.)
- 3 rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)
- 1 sendok teh mungsi (Carum copticum (L.) Benth.)
- 1 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill)
Khasiat:
Daun adem ati yang mengandung zat alkaloid, flafanoida, tanin, dan minyak atsiri berkhasiat untuk antiradang.Temulawak yang mengandung zat kurkumin dapat memperlancar keluarnya ASI. Kemudian, kencur dan adas yang sifatnya menghangatkan dapat mengurangi rasa sakit. Mungsi selain bersifat menghangatkan juga menambah nafsu makan dan tubuhpun menjadi segar. Jamu ini berguna untuk mencegah mastits dan mengembalikan kesehatan ibu yang sedang menyusui.
Cara membuat:
Cuci bersih semua bahan, lalu tumbuk sampai halus sambil diberi 2 gelas air matang. Peras dan saring. Saat akan diminum, ramuan diberi sedikit gula aren dan perasan air jeruk nipis. Minum 1x sehari. Jamu ini sebaiknya diminum 1 minggu setelah bersalin. Sebelumnya, ibu yang baru melahirkan ini sebaiknya minum jamu beras kencur.
Catatan:
Bila tidak ada daun adem ati boleh ditukar dengan ½ genggam daun pegagan (Centella aslatica L.)
Bahan:
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica L.),
- 1 genggam daun sinom/daun asam muda (Tamarindus indica L.),
- 2 jari rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.),
- 1 jari rimpang kunyit putih/temu lalap (Curcuma mangga Val.).
Khasiat:
Daun sinom dan pegagan yang berfungsi sebagai tonik berkhasiat menyegarkan tubuh sehingga haidpun akan lancar. Selain itu pegagan juga berkhasiat menambah nafsu makan. Kunyit, membantu melancarkan haid dan memiliki khasiat menyembuhkan peradangan dan keputihan.
Cara membuat:
Cuci bersih semua bahan, iris kunyit putih tipis-tipis. Rebus semua ini dengan 3 gelas air hingga air tinggal 2 gelas. Tambahkan gula aren dan asam secukupnya, minum ramuan ini 2x sehari.
Bahan:
- 1 genggam daun pegagan (Centello asiatica L.)
- 3 helai daun adem ati (Litsea chinensis Lamk.)
- 2 ruas rimpang temulawak (Curcuma xanthorizza Roxb.)
- 2 ruas rimpang kunyit putih/temu mangga (Curcuma mangga Val. & Zyp.)
Khasiat:
Daun pegagan yang kaya mineral diketahui mampu menambah nafsu makan. Demikian juga daun adem ati, temulawak, dan temu mangga memiliki khasiat yang sama.
Cara membuat:
Kupas temulawak dan temu mangga, lalu cuci bersih semua bahan. Setelah itu, rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga airnya tinggal setengah. Tambahkan gula aren dan asam.
Catatan:
Bila tidak ada daun adem ati, tambahkan ½ genggam daun pegagan.
Bahan:
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica, Urban)
- 1 genggam daun sinom (daun muda pohon Asam Jawa / Tamarindus indica, L.)
- 2 jari rimpang kunyit (Curcuma domestica, Val.)
- 2 buah rimpang kencur (Kaempferia Galanga, L.)
- 1 jari kayu manis jangan (Cinnamomum Burmani, Bl.)
- 5 biji kapulaga (Amomum cardamomum, Wild)
Khasiat:
Daun pegagan, kunyit, dan daun sinom yang mengandung zat samak dan flavonida berkhasiat memperbaiki sirkulasi darah hingga membuat kulit tampak sehat dan wajah tampak ayu. Sedangkan campuran pegagan, daun sinom, kencur, dan kunyit berkhasiat menyegarkan sehingga Anda tampil menarik.
Cara membuat:
Cuci bersih semua bahan, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga airnya tinggal 2 gelas. Tambahkan gula aren dan sedikit air asam. Saring. Minum ramuan ini 2x sehari, pagi dan sore
CARA I
Bahan:
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica L.)
- 5 helai daun adem ati (Litsea chinensie LAMK.)
- 2 jari rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.)
- 1/2 genggam daun lenglengan (Leucas lavandulifolia Smith/Leucas zeylanica).
Khasiat:
Daun pegagan yang mengandung garam mineral berkhasiat melancarkan peredaran darah dan menambah nafsu makan. Kunyit berkhasiat melancarkan peredaran darah dan menyembuhkan anemia sehingga tubuh menjadi segar. Daun adem ati diketahui berkhasiat memberi kesegaran pada tubuh.
Cara membuat:
Cuci bersih semua bahan lalu rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Saring. Saat akan diminum beri gula batu atau gula aren dan sedikit air perasan jeruk nipis. Minum setiap waktu.
Catatan:
Bila tidak ada daun adem ati, tambahkan 1/2 genggam daun pegagan.
CARA II
Bahan:
- 2 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)
- 2 jari rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.)
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica L.)
- ½ genggam daun sinom (daun asam yang muda / Tamarindus indica L.)
- 1 ruas jari kayu manis janghan (Cinnamomum burmani L.).
Khasiat:
Kencur dan kunyit yang sifatnya menghangatkan berkhasiat melancarkan peredaran darah sehingga tubuh akan merasa segar. Kemudian, daun sinom dan daun pegagan yang bersifat sebagai tonik berkhasiat memberi kesegaran.
Cara membuat:
Kupas kencur dan kunyit lalu cuci bersih bersama semua bahan. Tumbuk semua bahan sambil diberi sedikit air matang. Setelah halus, peras dan saring. Saat akan diminum, beri sedikit gula aren dan air perasan jeruk nipis. Minum ramuan ini 2x sehari, pagi dan sore hari. Sebaiknya, ramuan ini jangan diminum tiap hari tapi cukup 2 hari sekali.
CARA III
Bahan:
- 2 ruas rimpang kunyit putih/temu mangga (Kaempferia rotunda L.)
- 2 ruas rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val.)
- 2 ruas rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.)
- 1 genggam daun pegagan (Centella asiatica L.)
Khasiat:
Berkat kunyit yang melancarkan peredaran darah dan pegagan yang menambah nafsu makan tubuh kembali menjadi segar.
Cara membuat:
Kupas dan cuci bersih semua rimpang, lalu tumbuk. Beri 1 gelas air matang dan aduk semua termasuk daun pegagannya. Saring. Saat akan diminum beri gula aren dan sedikit air perasan jeruk nipis. Minum ramuan ini 1x sehari.
Penyebab
Tersumbatnya kelenjar keringat pada bagian tubuh tertentu. Iklim yang panas dan lembab, kulit yang sensitive, dan kegemukan dapat memperparah biang keringat.
Gejala dan tanda-tanda
Timbul ruam kecil-kecil berwarna merah yang terasa gatal.
Perawatan
- Kenakan pakaian yang longgar, sejuk dan ringan.
- Hindari menggaruk bagian yang terkena biang keringat.
- Mandi air dingin untuk mengurangi rasa gatal dan jangan menggunakan sabun yang terlalu banyak soda.
- Hindari lingkungan panas dan lembab yang dapat menyebabkan berkeringat.
- Pengobatan herbal
resep herbalnya
- 30 g pegagan segar (15 g kering)
- 50 g kacang hijau, haluskan
Cuci daun pegagan, rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Minum hangat-hangat.
Cara penggunaan Don Piduh secara Umum
berikut ini dosis herbal don piduh yang biasanya digunakan untuk penyembuhan dan penangguangan keluhan pencernaan, masalah lambung, sakit kepala, panas dalam, serta untuk relaksasi:
- untuk dosis rendah (anak-anak/balita), ambil 3 lembar don piduh, potong/iris kecil dengan kuku, kemudian campurkan di air minum. rendam kira-kira 5 menit. air rendaman tersebut gunakan untuk air minum atau campuran susu untuk balita anda.
- untuk dosis sedang (dewasa), ambil 11 lembar don piduh jadikan "loloh" (jamu), caranya: remas-remas daun piduh didalam se-gelas air minum hingga airnya berubah warna, kemudian minum 2x sehari (pagi menjelang matahari terbit dan sore menjelang matahari terbenam).
- untuk dosis tinggi, jadikan loloh segenggam don piduh, minum 2 x sehari.
-
Bermawie, N., Purwiyanti, S., and Mardiana. 2016. Keragaan sifat morfologi, hasil dan mutu plasma nutfah pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Vo.19 (1). 1-17
-
Januwati, M., and Herry Muhammad. 1992. Cara Budidaya Pegagan (Centella asiatica L.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Vol.1(2). 42-43.
-
Kristina, N.N., dan Surachman, D. 2008. Multiplikasi tunas dan aklimatisasi pegagan (Centella asiatica L.) periode kultur lima tahun. Jurnal Penelitian Tanaman Industri. Vol.14(1). 30-35.
- Kurniawati, A., Darusman, L.K., dan Rachmawati, R.Y. 2005. Pertumbuhan, Produksi dan Kandungan Triterpenoid Dua Jenis Pegagan (Centella asiatica L. (Urban)) Sebagai Bahan Obat pada Berbagai Tingkat Naungan. Kurniawati, A., Darusman, L. K., & Rachmawaty, R. Y. (2005). Pertumbuhan, produksi dan kandungan triterpenoid dua jenis pegagan (Centella asiatica L.(Urban)) sebagai bahan obat pada berbagai tingkat naungan. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), Vol.33 (3). 62-67.
- Pramono, Sujiwo. 1992. Profil komatogram ekstrak herba pegagan yang berefek antihipertensi. Warta Tumbuhan Obat Indonesia - The Journal on Indonesian Medical Plans Vol. 1 (2). 37-38.
-
Pramono, S., and D. Ajiastuti. 2004. Standardisasi ekstrak herba Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) berdasarkan kadar asiaticosida secara KLT-densitometri. Majalah Farmasi Indonesia. Vol.15 (3). 119-123.