Manawa Dharmasastra XII.94 Pitridewamanusyanam wedascaksuh sanatanah, asakyamca ‘prameyamca weda sastram iti sthitah (Manawa Dharmasastra XII.94) Terjemahannya: “Veda adalah mata yang abadi dari para leluhur, dewa-dewa, dan manusia; peraturan-peraturan dalam Veda sukar dipahami manusia dan
Manawa Dharmasastra XII.95 Ya wda wahyah smrtayo yasca kasca kudrstayah, sarwastanisphalah pretya tamo nisthahitah smrtah (Manawa Dharmasastra 12.95) Terjemahannya: “Semua tradisi dan sistim kefilsafatan yang tidak bersumber pada Veda tidak akan memberi pahala kelak
Manawa Dharmasastra XII.96 Utpadyante syawante ca yanyato nyani kanicit, tanyar wakalika taya nisphalanyanrtaani ca (Manawa Dharmasastra 12.96) Terjemahannya: “Semua ajaran yang timbul, yang menyimpang dari Veda segera akan musnah, tidak berharga dan palsu karena
Manawa Dharmasastra XII.99 Wibharti sarwabhutani wedasastram sanatanam, tasmadetat param manye yajjantorasya sadhanam (Manawa Dharmasastra 12.99) Terjemahannya: Ajaran Veda menyangga semua mahkluk ciptaan ini, karena itu saya berpendapat, itu harus dijunjung tinggi sebagai jalan menuju
Manawa Dharmasastra XII.100 Senapatyam ca rajyam ca dandanetri twamewa ca, sarwa lokadhipatyam ca wedasastra widarhati (Manawa Dharmasastra 12.100) Terjemahannya: “Panglima angkatan bersenjata, Pejabat pemerintah, Pejabat pengadilan dan penguasa atas semua dunia ini hanya layak