Kita kadang-kadang selalu bertanya di manakah kita berada sebelum lahir dan kemanakah kita pergi setelah mati?
Dari manakah asalnya segala yang ada ini dan kemanakah ia kembali.
Kitab-kitab Upanisad Gama Bali menyatakan:
Seperti laba-laba mengeluarkan dan menarik benangnya, seperti tumbuh-tumbuhan bahan obat tumbuh di bumi, seperti rambut tumbuh di kepala dan badan orang, demikianlah alam semesta ini muncul dari Tuhan. (Mundaka Upanisad I.7)
Tuhan yang menyebabkan mata kita dapat melihat, telinga kita dapat mendengar, lidah kita dapat mengecap, hidung kita dapat membaui, kulit kita merasakan rasa sentuhan dan pikiran kita dapat berpikir. sumber hidup dan sumber tenaga, dan dari Dialah asal segala yang ada ini dan kepada-Nya pula segala yang ada ini kembali. Karena itu Ia disebut "Sangkan Paraning Dumadi", asal dan kembalinya semua makhluk, mendukung kehidupan semua makhluk.
Taittiriya Upanissad menerangkan hal ini sebagai berikut:
Dari mana semua yang ada ini lahir, dengan apa yang lahir ini hidup, kemana mereka masuk ketika kembali, ketahuihah, bahwa itu Tuhan. (Taittiriya Upanisad III.1)
Dalam Siwa Tattwa, Tuhan yang dipanggil sebagai Bhatara Siwa, mencipta, memelihara dan mengembalikan alam ini.
dalam Lontar Bhuwana Kosa disebutkan bahwa:
Brahmasrjayate lokam, wisnuwe palakasthitam, rudratwe samharascewa trimurtih nama ewaca (Bhuwanakosa)
Terjemahannya:
Bhatara Brahma menciptakan alam ini, Bhatara Wisnu menjaga dan merawatnya, Bhatara Rudra mengembalikan kepada asalnya, Dan ini namanya Tri Murti.
Fungsi Tuhan waktu mencipta disebut utpatti, waktu menjaga dan merawatnya disebut sthiti dan mengembalikan-nya disebut pralina.
Mencipta Bhatara Brahma, Memelihara Bhatara Wisnu, Mempralina Bhatara Ludra. Ketiga-tiganya pelindung dunia tiga.
Tidak ada apapun yang luput dari proses Utpati, Sthiti dan Pralina itu kecuali Tuhan. Tuhan bersifat kekal abadi, bebas dari segala perubahan. Alam semesta muncul, hidup dan kemudian akan mengalami Pralaya atau kiamat, hidup manusia-pun akan demikian juga. Proses Utpati, Sthiti, Pralina itu digambarkan orang dalam segitiga sama sisi disebut Tri kona.