Bhatara Agni adalah perwujudan Tuhan sebagai Dewa Api (Fire God).
Dalam Rig Weda, Dewa Agni adalah salah satu dari tiga dewa utama (three supreme deities) yakni Agni, Vayu dan Surya. Ketiga dewa ini penguasa atas tanah (earth), udara (air) dan angkasa (sky).
Dalam Rig Weda terdapat 200 mantra yang ditujukan pada Dewa Agni. Ini menunjukkan pentingnya peran Dewa Agni dalam kehidupan. Ia adalah api dari matahari, api dari semua sinar, api pada cahaya hati semua manusia.
Sebagai personofikasi api suci ilahi, Dewa Agni adalah mulut dari para dewa, penerang semua kegelapan – termasuk kegelapan hati dan pikiran manusia, penghubung antara dunia jasmani (dunia materi, alam fana, bumi) dan dunia rohani (alam rohani, alam baka, swargaloka), pengangkut semua persembahan kepada Tuhan.
Dalam pustaka-pustaka suci, Dewa Agni digambarkan memiliki dua muka; satu berguna, dan satu lagi merusak, memiliki enam mata, tiga kaki, tujuh lengan, tiga sampai tujuh lidah, dan rambutnya berdiri tegak laksana nyala api. beliau, berambut nyala api, berjenggot perang, berdagu tajam,, bergigi emas, dan kepalanya selalu bersinar.
Di dalam Reg Weda Dewa Agni kadang-kadang disebut sebagai Rudra. Kehadiran Dewa Agni dilibatkan dalam banyak upacara, khususnya Agnihotra atau Homa Yadnya.
Pemujaan terhadap Dewa Agni banyak dijumpai pada kitab Weda terutama Reg Weda, dimana penampilannya banyak dihubungkan dengan upacara api (Homa).
Sebutan beliau : disebut Putra Dewa Dyanus (Dewa Langit dan bumi), Dewa Agni keturunan air, namanya sering dihubungkan dengan dewa Indra,
inilah beberapa sebutan Dewa Agni yang terkenal :
Disebut Dewa Pemimpin Upacara, sebab beliau dipandang sebagai dewa yang memimpin upacara dan orang melakukan persembahan pertama kali didunia ini hanya kepada Dewa Agni.
Grhapati, yg artinya tuannya rumah tangga dan Dewa yang selalu mengunjungi orang-orang dirumahnya.
Vipra, Purohita, Hotri, Adwaryu, Brahman, karena beliau dipandang sebagai pendaping dari pendeta.
Yatadewa, artinya beliau mengetahui semua yang lahir.
Menjelma menjadi Nila, sebab dalam kitab Ramayana diceritakan beliau menjelma menjadi seekor Nila atau ikan besar.
Dengan sakti Dewi Svaha dan mempunyai 3 orang putra, yaitu Pavaka, Pavamana, dan Suchi.
Wahni , artinya membakar.
Witihotra, artinya memberi pahala kepada penyembah.
Dananjaya, artinya mengalahkan musuh.
Dhumaketu, artinya bermahkotakan asap.
Chagaratha, artinya mengendarai kambing betina.
Sapta Jihwa, artinya berlidah tujuh
Beberapa Gelar Dewa Agni:
Ratnadhatamah (Reg Weda I.1.1) - Penganugrah utama kekayaan
Syawista (Reg Weda I.26.2) - Sangat Muda
Yajista (Reg Weda I.44.5) - Yang sangat di hormati
Angiratamah (Reg Weda I.31.2) - Angira utama
Wedhastama (Reg Weda I.75.2) - Paling dihormati
Wajastama (Reg Weda I.78.3) - Yang memiliki kekuatan utama
Tawastama (Reg Weda I.109.5) - Paling Perkasa/kuat
Sahantamah (Reg Weda I.277.9) - Pemenang utama, dengan kekuatan paling handal
dalam Canakya Nitisastra disebutkan bahwa Dewa Api adalah Hyang Guru, guru dari semua warna.
berikut ini slokanya Canakya Nitisastra, Adhyaya V. Sloka 1
Dewa Agni adalah Guru bagi para Dwijati (Sang Sadaka), Varna Brahmana adalah Guru bagi Varna Ksatria, Waisya dan Sudra, Guru bagi seorang istri adalah suami, dan seorang tamu adalah Guru bagi semuanya (Canakya Nitisastra V.1)
Sloka Canakya Nitisastra ini merupakan sebuah pedoman bagaimana etika berguru, ajaran bhakti, sehingga terjadi sebuah tatanan kehidupan yang harmonis, etika sosial dengan saling menghargai satu sama yang lain dan oleh Catur Warna bukan justru dijadikan sebagai stratifikasi sosial untuk mempertahankan status Co. Tetapi intisari pesan dari Sloka ini adalah ada pada baris pertama dan terakhir bahwa sesungguhnya semua harus berguru kepada Agni (Tuhan) dan semua harus berguru kepada Tamu. Kata Tamu ini adalah spirit yang ada diluar diri manusia, siapa spirit itu ? yaitu seluruh sekalian alam (Tuhan).
Mantra yangberkaitan dengan Dewa Agni yang tersirat dalam Reg Weda I. 1-9
Kami memuja Agni, Pendeta yang berada di depan, yang dipuja dalam upacara korban, Pendeta yang mengatur upacara korban sesuai dengan musim dan Pemuja yang mempersembahkan upacara korban dan yang menguasai kekayaan yang terbaik dalam wujud permata-permata.
Demikianlah, Agni menjadi sasaran pemujaan para resi jaman dahulu dan jaman sekarang. Ia mengundang para dewa dan semua arah datang pada upacara korban ini.
Atas karunia Agni, setiap hari dunia ini akan mendapatkan kemakmuran, yang menyebabkan adanya kekuatan, jasa dan pahlawan yang mulia.
Agni, upacara korban yang Engkau kelilingi, sesungguhnyalah sampai pada dewa-dewa.
Semoga Agni, Pendeta yang arif dan kreatif, jujur, amat terkenal datang ke sini bersama para dewa.
Benarkah apapun yang Engkau anugrahkan kepada pemujamu, sesungguhnya kebenaranmu itu adalah Anggira.
Kami mendekat pada Mu setiap hari, pagi dan sore, untuk menghormati Mu
Engkau penjaga upacara korban, penguasa hukum abadi, membesar di tempatmu sendiri.
Mendekatlah pada kami, dengan cepat, seperti seorang ayah kepada anaknya. Agni hadirlah pada kami demi kebahagiaan kami.
dalam kitab Samaweda, dewa Agni disebutkan sebagai satu-satunya Raja Adirajapenguasa alam,
berikut kutipan sloka Samaweda 1719
"Agnih priyesu dhamasu kamo bhutasya bhavyasya sapradeko virajati" (Samaveda 1719) Agni yang sangat dicintai, yang mencintai apa yang ada dan yang akan ada, yang bersinar merupakan Raja Adiraja satu-satunya.
Dalam Reg Weda juga disebutkan bahwa Dewa Agni adalah Dewa sumber pengetahuan, sehingga Dewa Agni sering dipuja saat belajar.
berikut ini sloka Reg Weda I.189.1
Om Agne naya supatha raye asman,
visvani deva vayunaani vidvan,
yuyodhyasmaj juhuranam eno,
bhuyistamte namauktim vidhema (Rgveda 1.189.1) ya tuhan, tunjukanlah kepada kami jalan yang benar untuk mencapai kesejahteraan, engkau ya tuhan! yang mengetahui semua kewajiban, lenyapkan dosa kami yang menyengsarakan kami, kami memuja engkau.
demikian sekilas tentang Bhatara Agni sang Dewa Api.