Kontroversi Mpu Kuturan dengan Senapati Kuturan Ada argumen menyebutkan Mpu Kuturan datang di Bali pada zaman pemerintahan Sri Dharmmodayana Warmadewa. Ia banyak membangun tempat suci (pura) di Bali, juga terdapat beberapa silang interpretasi. Versi
Kontroversi Pendiri Pura Lempuyang Pura Lempuyang di Desa Adat Gamongan, Desa Tiyingtali, umumnya disebut Pura Lempuyang Madya adalah stana Mpu Gnijaya, perlu ditinjau lebih lanjut. Ada dua versi yang menyebutkan tentang penggunaan nama Gnijaya
Kyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas Kyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas adalah putra Kyai Gusti Pangeran Manik Mas. Gusti Bandesa Mas menurunkan tiga orang putra: Pangeran Bandesa Mas di Banjar Tarukan, Taman Pule
Kyai Gusti Pageran Manik Mas Kyai Gusti Pageran Manik Mas adalah putra Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel saat sudah tinggal di Desa Mas. Kyai Gusti Pageran Manik Mas beristrikan Ni Luh Ayu Manik Hyang
I Gusti Pasek Gelgel I Gusti Pasek Gelgel adalah putra Kyai Gusti Rare Angon. Gusti Pasek Gelgel memiliki 2 orang istri, yakni: da Dari istrinya yang bernama Ni Luh Tangkas Kori Agung menurunkan putra
Kyai Gusti Rare Angon Kyai Gusti Rare Angon adalah putra Kyai Gusti Smaranatha. Gusti Rare Angon menikahi sepupunya yang tinggal di Desa Mas yang bernama Gusti Luh Made Manik Mas (anak dari Kyai Gusti
Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel merupakan nama lain dari Mpu Jiwaksara. Tahun 1335M, Mpu Jiwaksara diangkat menjadi salah satu senopati oleh Raja Bali yang bergelar Shri Aji Tapohulung turunan
Kyai Gusti Smaranatha Kyai Gusti Smaranatha adalah putra Kyai Agung Pasek Gelgel . Kyai Gusti Smaranata menikah dengan Ni Gusti Rudani (anak Mpu Wiradangka) mempunyai anak bernama Ki Gusti Rare Angon. Gusti Rare Angon
Mpu Dwijaksara Mpu Dwijaksara (Jiwaksara) adalah putra Mpu Lempita. Mpu Dwijaksara beristrikan anaknya Arya Tatar. Tahun 1322M beliau ke Bali diutus oleh Raja Kalagemet (Jayanegara). Beliau menurunkan Mpu Jiwaksara. Setelah diangkat menjadi Patih dimasa