Banten dan Mantra Pasupati Banten dan Mantra Pasupati Pasupati (Pāśupatāstra) dalam kisah Mahabharata adalah panah sakti yang oleh Batara Guru dianugerahkan kepada Arjuna setelah berhasil dalam laku tapanya di Indrakila yang terjadi saat Pandawa
Banten Galungan Banten yang dihaturkan saat Hari Galungan Hari Galungan jatuh setiap 6 bulan sekali, tepatnya di hari Rabu Klion wuku Dunggulan. Pada saat hari Raya Galungan ini, umat Hindu Bali akan merayakan kemenangan
Tips Nerang Hujan saat Karya Yadnya Tips Nerang Hujan saat Karya Yadnya Tips Nerang Hujan ini sebenarnya sudah diketahui dan sering dilakukan oleh para ibu-ibu, perempuan, tukang banten - serati banten, tapini di Bali.
Makna dan Pesan dalam Penjor Galungan Penjor sebagai Sarana Upakara/Upacara Penjor merupakan sarana upakara "wajib" dipasang di setiap rumah pada saat menyambut Hari Raya Galungan. Selain untuk menyambut hari raya galungan, Penjor juga merupakan
Banten Panglukatan Nasib Buruk Banten Panglukatan Tenung untuk Bayuh Oton. berikut ini Banten Penglukatan bagi yang memiliki potensi nasib buruk atau efek negatif dari kelahiran, otonan berdasarkan wewatekan, wuku dan wewaran. Mangkana heling akna
Banten Pejati Pejati berasal dari kata “jati” mendapat awalan “pa”. Jati = sungguh-sungguh, benar-benar. Banten pejati adalah sekelompok banten yang dipakai sarana untuk menyatakan rasa kesungguhan hati kehadapan Hyang Widhi dan manifestasiNya, akan melaksanakan
Banten Ring Ajeng Sang Pamuput (pandita) Eteh-eteh pedudusan jangkep, isuh-isuh alit antuk kayu tulak, kayu sisih, padang lepas, ambengan, daun kamurugan, baas, isuh-isuh madya antuk daun pupug, isuh-isuh utama antuk daun kayu putih, sibuh