GAMABALI | Tradisi Bali dan Budaya Bali
𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖 𝘼𝙠𝙪 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝘽𝙂 10.2 dan BG 10.13 ?
trus bagaimana dengan BG 10.12?
न मे विदुः सुरगणाः प्रभवं न महर्षयः ।
अहमादिर्हि देवानां महर्षीणां च सर्वशः ॥१०- २॥Bhagawad Gita 10.2
na me viduḥ sura-gaṇāḥ prabhavaḿ na maharṣayaḥ
aham ādir hi devānāḿ maharṣīṇāḿ ca sarvaśaḥ
tidak ada (na) para dewa (sura-gaṇāḥ) tidak ada (na) maharsi (mahā-ṛṣayaḥ) yang mengetahui [mengenal] (viduḥ) keagungan [asal] (prabhavam) ku (me), dalam segala hal (sarvāsaḥ) Aku (aham) memang (hi) sumber [asal] (ādiḥ) para dewata (devānām) dan (ca) maharsi hebat (mahā-ṛṣīṇām)
Baik para dewa maupun para rsi agung tidak mengetahui asal mula-Ku,
karena Aku dalam segala hal merupakan sumber para dewa dan para rsi agung tersebut.Bhagawad Gita 10.2
Hal yang mirip bunyinya pada Sloka Bhagawad Gita 10.13:
आहुस्त्वामृषयः सर्वे देवर्षिर्नारदस्तथा ।
असितो देवलो व्यासः स्वयं चैव ब्रवीषि मे ॥१०- १३॥Bhagawad Gita 10.13
āhus tvām ṛṣayaḥ sarve devarṣir nāradas tathā
asito devalo vyāsaḥ svayaḿ caiva bravīṣi me
semua (sarve) maharsi (ṛṣayaḥ) menyatakan (āhuḥ) tentang-Mu (tvām) Dewarsi (deva-ṛṣiḥ) Narada (nāradaḥ) juga (tathā), Asita (asitaḥ) Dewala (devalaḥ) Byasa (vyāsaḥ) dan (ca) bahkan (evā) secara pribadi (svayam) [anda] menjelaskan (bravīṣī) padaku (me).
Sebelum menjawab ini, Terhadap Bhagawad Gita , Oleh Sankaracharya dalam Gita-mahatmya 6, Kreshna dikatakan sebagai seorang pemeras susu Sapi (Baca:Upanishad-upanishad). “Sarvo panishado gavo dogdha gopala nandanah”.
Mari kita analisa sloka ini berdasarkan sumber Upanishadnya di mana Kreshna mengutip dan mengajarkan kembali ke pada Arjuna:
tataḥ paraṃ brahma paraṃ br̥hantaṃ
yathānikāyaṃ sarvabhūteṣu gūḍhaṃSvetasvatara Upanishad 3.7
Engkau adalah Shiva, Brahman Tertinggi (Param Brahma), infinite, namun tersembunyi di hati semua makhluk. Engkau meliputi segalanya.
yo yoniṃ-yonim adhitiṣṭhaty eko yasminn idaṃ saṃ ca vi caiti sarvam
tam īśānaṃ varadaṃ devam īḍyaṃ nicāyyemāṃ śāntim atyantam etiSvetasvatara Upanishad 4.11
Dengan benar-benar menyadari bahwa Dia adalah Tuhan satu-satunya, yang mengawasi sumber segala sesuatu, dan yang dengannya seluruh dunia ini bersatu pada saat penciptaan dan larut pada saat peleburan - dengan benar-benar menyadari Dia yang adalah Tuhan, yang menjadi yang terbaik. Yang melimpahkan anugrah, Tuhan yang patut dipuja, seseorang mencapai kedamaian tertinggi.
yo devānāṃ prabhavaś codbhavaś ca viśvādhiko rudro maharṣiḥ
hiraṇyagarbhaṃ paśyata jāyamānaṃ sa no buddhyā śubhayā saṃyunaktuSvetasvatara Upanishad 4.12
𝗘𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂, 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗱𝗲𝘄𝗮 dan yang memberikan kekuatan pada mereka, Dukungan alam semesta, Rudra yang mahatahu, yang pada awalnya menciptakan Hiranyagarbha-semoga Engkau memberkahi kita dengan kecerdasan murni!
yo devānām adhipo yasmiṃl lokā adhiśritāḥ
ya īśe asya dvipadaś catuṣpadaḥ kasmai devāya haviṣā vidhemaSvetasvatara Upanishad 4.13
𝗗𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗧𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗱𝗲𝘄𝗮, di mana dunia menemukan dukungan mereka, yang memerintah semua makhluk berkaki dua dan berkaki empat - mari kita melayani Tuhan itu, bersinar dan bahagia, dengan persembahan khusus.
sa eva kāle bhuvanasya goptā viśvādhipaḥ sarvabhūteṣu gūḍhaḥ
yasmin yuktā brahmarṣayo devatāś ca tam evaṃ jñātvā mṛtyupāśāṃś chinattiSvetasvatara Upanishad 4.15
Dialah yang, pada waktu yang tepat, menjadi pelindung alam semesta, Tuhan atas semuanya, tersembunyi dalam segala hal, dan di mana orang bijak dan para dewa dipersatukan. Sesungguhnya, dengan mengenal Dia demikian seseorang memotong belenggu kematian.
Dari Sloka Upanishad di atas jelas dikatakan Shiva sebagai 𝗦𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗗𝗲𝘄𝗮, Sumber segalanya, dan hal ini di Echokan kembali ke dalam Bhagavad Gita oleh Kreshna. Hal ini juga dijelaskan di dalam Veda yang lain yaitu Shiva Purana sbb:
devadevo'nayo'ciṃtyo devatātmātmasaṃbhavaḥ
Shiva Purana, Koṭirudrasaṃhitā 35.92
𝗗𝗲𝘃𝗮𝗱𝗲𝘃𝗮 (𝗟𝗼𝗿𝗱 𝗼𝗳 𝘁𝗵𝗲 𝗴𝗼𝗱𝘀), Anaya (having no mean strategy), Acintya (Tidak terpikirkan, inconceivable), 𝗗𝗲𝘃𝗮𝘁𝗮̄𝘁𝗺𝗮̄ (𝘀𝗼𝘂𝗹 𝗼𝗳 𝗮𝗹𝗹 𝗱𝗲𝗶𝘁𝗶𝗲𝘀/𝗱𝗲𝘄𝗮𝘁𝗮), Atmasambhava (self-born),
अर्जुन उवाच
परं ब्रह्म परं धाम पवित्रं परमं भवान् ।
पुरुषं शाश्वतं दिव्यमादिदेवमजं विभुम् ॥१०- १२॥Bhagawad Gita 10.12
Arjuna uvāca
paraḿ brahma paraḿ dhāma pavitraḿ paramaḿ bhavān
puruṣaḿ śāśvataḿ divyam ādi-devam ajaḿ vibhum
Arjuna berkata (Arjuna uvāca): engkaulah (bhavān) kebenaran paling agung (param brahma) tempat tertinggi (param dhāma) pemurnian (pavitram) paling utama (paramam), pribadi ilahi (puruṣam divyam) yang abadi (śāśvatam) Dewa Utama (ādi-devam) yang tak dilahirkan (ajam) meresapi segalanya (vibhum).
pertanyaan awalnya, apakah krishna tidak dilahirkan ke dunia ini?
Karena ketakjuban kepada Kreshna, Arjuna pada sloka tersebut menyematkan Kreshna sebagi "Param Brahman". Benarkan gelar untuknya?
Untuk memvalidasi kebenaran ini perlu cari dan periksa Kitab Mahabarata itu sendiri. Ditemukan catatan pada akhir peperangan terkuak siapa sesungguhnya Param Brahman itu. Dalam Kitab Mahabarata dijelaskan:
paraṁ hi brahma kathitaṁ yogayuktena tanmayā itihāsaṁ tu vakṣyāmi tasminnarthe purātanam
Aswamedha Parva, Mahabarata 14.16.2
Saya (Kreshna) tidak bisa mewacanakan (Bhagavad Gita) kembali secara rinci. Saya memberi tahu Anda (Arjuna) tentang Shiva (Param Brahman), setelah berkonsentrasi pada Yoga.
Pada sloka tersebut jelas Kreshna menunjuk kepada Siwa sebagai Param Brahman (Brahman Tertinggi) bukan untuk dirinya. Disinilah kekeliruan Arjuna, ya karena tidak mengetahui yang sebenarnya. Pada bagian lain Mahabarata 13.15.30 Kreshna menjelaskan, “brahmādhipaṃ tvām ṛṣayo vadanti”, bahwa Siwa adalah Tuhan dari Veda. Artinya jelas Siwa sebagai Penguasa Veda, pemilik Veda, pencipta Veda. Ketika mewartakan kembali Bhagavad Gita kepada Arjuna inilah Kreshna perlu melakukan Yoga kembali, agar Veda dapat diturunkan melalui Kreshna (Bhagavad Gita).
Untuk mendukung kebenaran tersebut, perlu lihat kembali Upanishad-upanishad dimana Kreshna memerasnya menjadi Bhagavad Gita. pengulangan ajaran-ajarannya bisa dilihat dari Proklamasi dalam Dialog Kumara dengan Ayahandanya Siwa pada Kitab Tejobindu Upani?ad :
aham ātmā sanātanaḥ
Tejobindu Upani?ad 3.35
Akulah Atman Yang Abadi
ahaṃ paramātma
Tejobindu Upani?ad 4.45
Aku Paramaatman
ahaṃ brahma
Tejobindu Upani?ad 3.16
Aku adalah Brahman
parabrahma svarūpo'haṃ
Tejobindu Upanishad 3.1
Aku adalah Param brahman
aham eva paraṃ brahma
Tejobindu Upani?ad 6.44
Aku Sesungguhnya param Brahman
Beberapa Upanishad juga menjelaskan:
tataḥ paraṃ brahma paraṃ bṛhantaṃ yathānikāyaṃ sarvabhūteṣu gūḍham ।
viśvasyaikaṃ pariveṣṭitāra-mīśaṃ taṃ jñātvā'mṛtā bhavanti ॥ 7॥Svetasvatara Upanishad. 3:7
You are(shiva) Param Brahman, infinite, yet hidden in the hearts of all creatures. You pervade everything.
tat paraṃ brahma
Atharvasiras Upanishad 3
Dia disebut “Param Brahman(the ultimate reality)”
śivo'yaṃ paramaṃ devaṃ
Tripura Tapini Upanishad: I-18
Shiva adalah Param Brahman
dan masih banyak lagi sastra-sastra Veda yang menunjuk kepada Siwa sebagai Param Brahman.
Kembali mengingatkan bahwa Sankaracharya selalu mengatakan Bahwa Bhagavad gita adalah kumpulan upanishad-upanishad terbaik (saripati) untuk disuguhkan kepada Arjuna atau Umat manusia. Maka Aku sesungguhnya adalah Siwa.